Payung dan Paku Payung

Ini adalah cerita tentang sebuah payung yang cerah berwarna warni seperti pelangi dengan sedikit embun kesejukan bertemu dengan paku payung yang mungil. Payungpun menyapa paku payung dengan ramah tapi dibalas dengan wajah yang murung oleh paku payung. "Kenapa kamu terlihat malu-malu kepadaku?" tanya payung. "Aku malu karena aku telah menjiplak namamu sedangkan kita berbeda jauh, aku hanyalah mahluk kecil pembawa bencana, aku selalu membuat manusia kesal pada saat aku mengenai kakinya bahkan aku  menjadi sumber musibah saat aku menumpangi ban kendaraannya, sedangkan kamu selalu menolong manusia menghindarinya dari hujan", jawab paku payung. Kenapa kamu berfikir seperti itu? walaupun tubuhku besar aku hanya bisa menolong manusia dari rintik-rinrik hujan, aku tetap tidak berdaya ketika hujan dengan angin yang besar datang, bahkan aku sebenarnya tidak layak dikatakan sebagai penyelamat karena tidak ada satu pejalan kakipun yang seharusnya tidak terkena air murni yang turun dari langit yang masih merupakan penangkal termujarab pencegah kebotakan yang pernah ada, sedangkan kamu paku payung, kamu adalah benda terkuat dan tersimpel yang pernah ada, kamu dapat menempelakn kain-kain ke meja kayu bahkan ke pelaminan yang begitu besar. Semua mahluk diciptakan sebaik-baik mungkin tentu dengan berbagai kekurangan dan kelebihan yang ada. Setelah itu semuanya tergantung kepada dirimu sendiri, kamu harus berada ditempat yang benar bukan berada ditempat yang seharusnya kamu tidak ada. Sapi saja akan disembah bila ia berada ditempat yang benar dan akan dipotong apabila berada ditempat yang salah. Akhirnya paku payungpun tersenyum ceria dan menyadari bahwa setiap mahluk mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing dan setelah itu kita harus bisa menempatkan diri kita dimana seharusnya kita berada.